Kenali Gejala Kanker Payudara Stadium Awal & Cara Melakukan SADARI

Mengenali gejala kanker payudara stadium awal adalah kunci terpenting untuk meningkatkan peluang keberhasilan pengobatan dan kesembuhan. Keterlambatan dalam diagnosis sering kali menjadi penghalang utama dalam penanganan kanker payudara, padahal banyak tanda-tanda awal yang sebenarnya bisa dideteksi secara mandiri. Kesadaran untuk proaktif memeriksa kondisi tubuh sendiri merupakan bentuk pertahanan pertama dan paling kuat. Salah satu metode deteksi dini yang paling efektif, mudah, dan dapat dilakukan oleh siapa saja adalah SADARI atau Pemeriksaan Payudara Sendiri. Dengan melakukan SADARI secara rutin, setiap wanita dapat menjadi lebih peka dan waspada terhadap perubahan sekecil apa pun pada payudaranya, sehingga jika ditemukan kelainan, langkah konsultasi medis bisa segera diambil. Artikel ini akan membahas secara mendalam apa saja tanda-tanda yang perlu diwaspadai serta bagaimana cara melakukan SADARI dengan langkah-langkah yang benar dan efektif.
Gejala paling umum yang sering dikaitkan dengan kanker payudara adalah munculnya benjolan. Namun, penting untuk dipahami bahwa tidak semua benjolan berarti kanker. Benjolan yang perlu diwaspadai biasanya terasa keras, memiliki pinggiran yang tidak beraturan, dan tidak mudah bergeser saat ditekan. Selain benjolan, ada tanda-tanda lain yang tidak boleh diabaikan. Perhatikan adanya perubahan pada ukuran, bentuk, atau kontur payudara. Amati juga kondisi kulit di area payudara; gejala seperti kulit yang mengerut, tampak seperti lesung pipi, kemerahan, atau memiliki tekstur seperti kulit jeruk merupakan sinyal bahaya. Perubahan pada puting juga krusial untuk dideteksi, misalnya puting yang tiba-tiba tertarik masuk ke dalam (retraksi), terasa gatal atau nyeri, atau mengeluarkan cairan abnormal yang bisa bening, kecoklatan, bahkan disertai darah. Rasa nyeri yang tidak biasa dan tidak kunjung hilang pada satu area payudara atau ketiak juga harus segera diperiksakan lebih lanjut.
Untuk dapat mengenali gejala-gejala tersebut, melakukan SADARI secara teratur adalah jawabannya. Waktu terbaik untuk melakukan SADARI adalah sekitar 7 hingga 10 hari setelah hari pertama menstruasi, yaitu ketika payudara tidak terlalu tegang atau bengkak. Bagi wanita yang sudah menopause atau tidak lagi menstruasi, SADARI dapat dilakukan pada tanggal yang sama setiap bulannya agar menjadi kebiasaan. Prosesnya sendiri terdiri dari dua tahap utama: melihat (inspeksi) dan meraba (palpasi). Tahap pertama adalah inspeksi visual. Berdirilah di depan cermin dengan lengan di samping tubuh, kemudian angkat kedua lengan ke atas kepala. Perhatikan dengan saksama apakah ada perubahan bentuk, pembengkakan, atau perubahan pada kulit dan puting di kedua payudara Anda. Lakukan ini dari berbagai sudut, baik dari depan maupun samping kiri dan kanan.
Setelah selesai dengan tahap inspeksi, lanjutkan ke tahap meraba atau palpasi. Anda bisa melakukannya sambil berdiri di kamar mandi (kondisi kulit basah dan licin karena sabun dapat mempermudah perabaan) atau sambil berbaring telentang. Jika memeriksa payudara kanan, gunakan tangan kiri Anda, dan sebaliknya. Gunakan tiga jari tengah (telunjuk, tengah, dan manis) yang dirapatkan. Tekan dengan lembut namun mantap, mulai dari area paling luar payudara dekat ketiak. Lakukan gerakan memutar kecil atau gerakan vertikal naik-turun secara sistematis hingga mencakup seluruh area payudara, dari tulang selangka di bagian atas hingga bagian bawah di mana bra biasanya melingkar. Pastikan tidak ada satu area pun yang terlewat, termasuk area di sekitar puting. Akhiri dengan memencet puting secara perlahan untuk memeriksa apakah ada cairan yang keluar. Ulangi seluruh proses pada payudara sebelahnya.
Melakukan SADARI mungkin terasa sedikit canggung pada awalnya, tetapi dengan menjadikannya rutinitas bulanan, Anda akan semakin mengenal kondisi normal payudara Anda. Kunci dari deteksi dini adalah mengetahui apa yang normal bagi tubuh Anda, sehingga setiap kelainan akan lebih cepat disadari. Jika Anda menemukan benjolan, penebalan, atau perubahan lain yang tidak biasa dan menetap setelah siklus menstruasi berikutnya, jangan panik namun jangan pula menunda. Segera buat janji temu dengan dokter untuk pemeriksaan klinis. Informasi lebih lanjut dan panduan visual mengenai teknik pemeriksaan ini juga dapat diakses dari sumber terpercaya seperti Yayasan Kanker Indonesia. Ingatlah, sebagian besar perubahan pada payudara bukanlah kanker, tetapi hanya dokter yang dapat memastikannya. Dengan disiplin melakukan SADARI, Anda telah mengambil langkah proaktif yang sangat besar dalam menjaga kesehatan dan mengenali gejala kanker payudara stadium awal.